Senin, 28 Januari 2013

Wisata bersama keluarga

Libur lebaran kemarin aku dan keluargaku pergi ke tempat wisata di jawa timur yaitu di daerah lamongan, nama tempatnya WBL (Wisata Bahari Lamongan) dan merupakan tempat wisata yang memiliki wahana bermain ya,,, meski tak sedasyat Dufan di jakarta, dan wisata seperti ini impian ku sejak lama, bisa liburan bersama keluarga besar meski harus merelakan bapak tidak ikut berlibur karena harus jaga rumah.
ini aku ceritakan mulai awal. Lebaran tahun 2012 merupakan lebaran yang membuka lembaran baru bagi keluargaku terutama untuk salah satu kakak laki-lakiku, tak usah kukisahkan kenapa menjadi lembaran baru untuknya karena disini aku tak bercerita tentang perjalanan hidupnya, melainkan tentang libur lebaran bersama keluarga besar,,,
Salah satu Kakak laki-lakiku, sudah pernah menikah dan mempunyai seorang anak perempuan, dia mengajak anak perempuannya berlibur bersama kami sekeluarga untuk memanfaatkan libur panjang seusai lebaran karena sudah lama ia tak jumpa denganya, terlintas dibenaknya untuk mengajak anak perempuannya dan satu keluarga kami untuk berlibur ke WBL, maklum dilamongan juga ada rumah mertua salah satu kakak laki-lakiku yang lain, yang dekat dengan tempat wisata WBL, jadi juga bisa bersilaturrahmi dengan besan ibuku itu.
Akhirnya tepat pada hari Jum’at, 24 Agustus 2012 kami sekeluarga berangkat berlibur ke WBL, menggunakan mobil milik kakak ipar, diperjalanan kita selalu bergembira sambil membaca sholawat dan do’a naik kendaraan begitu pula anak permpuan kakakku, dia begitu antusias dengan perjalanan ini meski awalnya sedikit diam lama kelamaan ikut mencair dengan keseruan didalam mobil, ditengah perjalanan terjadi insiden kecil mobil yang kami tumpangi ditabrak dari belakang, dan ini bukan salah kakakku yang menyupir mobil kami, melainkan mobil box dibelakang kami yang salah, karena kelebihan muatan itu diakui oleh supir mobil box, untungnya tak seberapa parah benturan yang dihasilkan, meski terjadi cekcok sedikit akhirnya supir mobil box mau ganti rugi, perjalanan pun dilanjutkan,,
Sesampai di WBL kami sekeluarga berpose bersama didepan pintu masuk WBL yang diatas pintu masuk ada satu patung kepiting besar yang menggantung itu loh,,,,
:
Keseruan pun berlanjut keponakan-keponakanku kuberi tau kalu didalam ada pantai dan kolam renag di dalam WBL,, mereka langsung bilang serempak “Ma,,, pa,, aku mau baju renang ku,,” haha,,, dan mereka langsung membawa masing-masing baju berenagnya sambil ditenteng-tenteng kemanapun kita berjalan,, (ketika foto bersama pun masih di tenteng baju renagnya “lihat foto di atas”)  sampai akhirnya dibujuk oleh kakak-kakakku untuk memasukkan baju renang mereka dulu karena kita mau jalan-jalan sebelum berenang dan akhirnya mereka menurut,, J saat kita mulai masuk, kita disambut oleh penjual accesories ala pantai, alhasil keponakan kecilku,, anak perempuan Kakakku kecantol dengan topi cantik ala pantai yang ditawarkan salah satu penjual,, lahdalah,, kakakku pun ikut-ikutan beli kacamata hitam,, beh,,,, turis lokal.
Oh ya,, ada yang terlupa karena keponakanku banyak,,,, ada yang masih balita, kakakku yang perempuan ‘ibu balita’ punya inisiatif agar tak kecapean untuk menggendong bayinya saat berlibur kami membawa troli bayi hahaha... yang bisa beralih fungsi menjadi troli barang J
Setelah dari penjual accesories kita mulai melanjutkan perjalanan dan sampai didepan pintu loket pembelian tiket, sebagian keluarga menunggu didepan jalur masuk dan kakakku yang laki-laki bertugas membeli tiket dengan uangnya sendiri, karena keluarga besar jadi biaya yang dikeluarkan untuk beli tiket pun ikut besar,,, J  namun semua itu terbayar dengan kebersamaan yang menyenagkan keluarga, I am so happy,,,,
Di dalam, kami menikmati wahana permainan, tak terkecuali ibuku ikut menikmati wahana permainan, coba bayangkan ibu-ibu usia 50 th ke atas, naik wahana ombak air, perahu kora-kora, dan wahana tembak air,, hehehe.. memang hebat my mam, sampai-sampai banyak mata yang tertuju pada ibuku,,, setiap kali ibu naik wahana permainan..
Ehem,, hampir semua tempat sudah di jelajahi loh,,, mulai dari rumah boneka, wahana permainan ada rumah kaca, pontang-panting, bom-bomcar, replika perahu, taman air yang membuat kita semua basah kuyup dan masih banyak lagi,,, maklum tak bisa sebutkan satu persatu,,, terlalu banyak yang kita kunjungi,,,, whahaha,,
Dan tujuan berikutnya sebelum kita pulang adalah kolam renag,,, ya,,, meskipun aku tak bisa ikut berenag karena ada tamu bulanan yang datang, namun aku cukup senang melihat kakak dan keponakanku yang berenang, ketika mereka asyik bermain air, aku dan keponakanku yang lain yang masih duduk di bangku SMP, dia juga tak berenag, alhasil kita jalan-jalan sendiri di tepi pantai sambil berpose-pose ria,,, sampai-sampai tak terasa ternyata keluargaku yang lain sudah selesai berenag dan mencari kita untung mengajak pulang,,,,,
sebelum pulang kita sekeluarga menyempatkan beli oleh-oleh untuk keluarga dirumah yang tak bisa ikut liburan sekaligus beli buah tangan untuk sekedar gawan buat besan ibuku,,,, karena sepulang dari WBL, kita sekeluarga langsung menuju rumah besan ibuku, dan sampai di sana pas setelah magrib sekitar pukul 07:00. Disana kita makan bersama dan temu kangen J kemudian pulang menuju surabaya pukul 09:00 dan sampai dirumah tengah malam... nice holiday J J J

Antar-Jemput

Hampir disetiap hari selasa dan rabu aku selalu antar-jemput, siang hari sepulang kuliah setelah aku melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim, aku selalu bercengkrama dengan keluargaku ada Ibu, Bapak, kakak perempuanku (Neng), kakak laki-lakiku (Cak), dan juga keponakan-keponakanku yang lucu, maklum kamikan keluarga besar seperti yang kukatakan dalam tulisan sebelumnya, dalam kebersamaan itu kami bercandagurau menceritakan pengalaman yang dialami, mulai dari masalah pribadi, masalah Agama, dan yang pasti masalah orang lain juga hehe,,
Ketika kami mulai asyik dengan canda dan tawa sehingga suasa terasa hangat, diselah-selah itu terdengar bunyi telepon genggam milik kakak perampuanku sebut saja (Nengfa), dalam hati aku berkata “wah ini pertanda” pertanda bahwa aku harus menjemput kakak perempuanku yang satu lagi namanya (Nengda), dan benarlah dugaanku dari balik telepon genggam itu terdengar suara yang tak asing bagiku dan berkata dalam bahasa jawa “susul aku yo nang panggon biasa e” jika diartikan dalam bahasa indonesia menjadi “jemput aku ya ditempat biasanya”, dan itu adalah suara Nengda, setiap kali nengda menelpon selalu berkata seperti itu dan jawaban nengfa pun selalu sama “Ngapunten niki sinten, Maaf salah sambung” candanya,, seketika itu semua saudaraku yang lain tertawa, dan nengda pun sudah faham betul kalu itu hanya sekedar canda karena terlalu sering kejadian ini terulang.
Kemudian aku beranjak pergi berkendara motor untuk menjemput nengda yang baru pulang dari bekerja disalah satu pabrik rokok ternama di Surabaya, ku jemput ditempat biasanya (disebuah jalan dekat gedung Telkom) ketika aku sampai disana nengda selalu dalam posisi duduk ditrotoar jalan terkadang sambil membawa banyak barang belanjaan dan terkadang tidak, ketika nengda tidak membawa barang belanjaan, dalam perjalanan pulang dia selalu menyuruhku berhenti disebuah supermarket yang kami lewati, disitu dia selalu berbelanja kebutuhan sehari-hari namun untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari dalam belanjanya kali ini cukup mengherankanku, entah karena sifat keibuannya atau memang kesukaan kaum perempuan yang dalam berbelanja selalu mengejar potongan harga.
Disupermarket tersebut sedang ada promo sebuah barang, yang memang barang itu adalah salah satu kesukaan kakak iparku (suami nengda), namun syarat dalam promo tersebut adalah jika pembelian barang belanjaan harganya lebih dari Rp. 40.000 baru bisa mendapat potongan untuk barang yang dipromokan, hanya untuk mendapat potongan tersebut nengda mengusahakan belanja barang-barang kebutuhan yang sebenarnya tidak ia butuhkan, jadi terkesan memaksa jika kulihat dari kacamataku J
Entah barang apa saja yang ia beli, ketika selesai berbelanja kami keluar dari supermarket tersebut, nengda selalu mengecek struk belanja dan meneliti satu persatu daftar harganya, dan aku adiknya yang bertugas membawa barang belanjaannya,,, setelah selesai mengoreksi sruk tersebut nengda merasa tidak puas dengan potongan harga yang ada dalam struk karena terlalu sedikit dan tidak seperti yang dipromokan, dan ku katakan padanya “apa kita harus complain?” nengda menjawab “tidak usah!” dengan ekspresi wajah penuh kecewa,, hemmmmh alhasil sebagai adik aku pun takbisa berbuat apa-apa hanya bisa mengambil pelajaran kehidupan disitu, menurutku janganlah kita terlena akan potongan harga hehehe,,,

Dari Lain Hati


Tidak ada hati didalam hati
Tidak ada rupa didalam hati
Tidak ada kisah didalam hati
Yang ada hanya gambaran hati

                            Entah kapan dan siapa
                            Entah tampan atau rupawan
                            Entah hati yang mana
                            Begitu hati menginginkan

                                                         Penuhi hati dengan harapan
                                                         Penuhi hati dengan do’a keyakinan
                                                         Pasti yang terbaik menjadi pilihan
                                                         Karena hati milik Tuhan.

                                                                               
                                                                                Sapa Sukses Mulia : Ismiati Faizah