Dulu aku selalu bertanya pada
diriku sendiri untuk apa aku hidup didunia, bila hanya untuk selalu dihina,
selalu salah, kalah bahkan tak pernah menang, hingga aku berfikir apa aku tak
layak hidup? Karena selalu kalah dari yang lain, teman yang selalu merendahkan
diriku, kakak-kakak ku yang selalu dapat ringking di sekolahnya sedangkan aku
tidak, sampai sering kali kupukul kepalaku sendiri dan berkata betapa BODOHNYA
AKU, bisa apa aku, hanya selalu sembunyi diketiak emak ku, merasa minder dengan
kemampuanku sendiri, jelek, hitam, tak ada yang suka padaku,,,
TAPI kemudian fikiranku terbuka,,
ada sebuah hadits yang membuatku sadar, ternyata kita hidup didunia ini
tujuannya hanyalah ORANG TUA kita,, bagaimana kita bisa membuat bangga dan
menyenagkan hatinya,, kelak bisa membawanya masuk keSurga,, “karena seorang
anak itu penentu kelak akan dibawa masuk kemana orang tuanya” ke NERAKA atau ke
SURGA kah,,
SELALU DIHINA aku sadar diriku
memang hina, tapi bukan dimata manusia, karena semua manusia pada dasarnya memang
hina, Hanya Allah SWT-lah yang MAHA AGUNG, MAHA TINGGI derajatnya. selalu
salah,kalah dan tak pernah menang, tapi itu dulu, bukan kah kita harus kalah
dan salah terlebih dahulu sebelum kita melakukan yang benar.
Teman yang selalu merendahkan
diriku, aku berfikir mereka melakukan itu hanya untuk menutupi kekuranganya,
agar terlihat lebih pintar dan tinggi dihadapan kita, padahal sebenarnya dia
tak lebih baik dari kita, karena dia hanya bisa mengucilkan orang, dan tak bisa
melakukan hal yang lebih baik dari ku,
Kakak-kakak ku yang selalu dapat
ringking kisekolah, hingga aku berfikir BODOH-kah aku sampai tak pernah dapat
ringking disekolah.. dianggap BODOH oleh orang, hingga kupul-pukul kepalaku
sendiri dan berkata BODOH sekali aku, namun ketika usiaku mulai bertambah
sering kudengar, kita ini pemenang dari jutaan bahkan ribuan sperma hanya satu
yang bisa hidup, ya kita ini, dan ada juga berkataan Tuhan tak pernah
menciptakan orang bodoh. Tinggal bagai mana kita bisa mengoptimalkan karuniah
Allah yang diberikan untuk kita,.
Bagaimana bisa aku merasa ketidak
percayaan diriku selam ini, padahal ada Allah yang menciptakan ku, bila aku
menginginkan sesuatu aku tinggal meminta dan Berdo’a padanya, karena Allah pun
berjanji setiap do’a yang baik, pasti dikabulkan,, ya Rabb betapa baiknya
engkau,,
Untuk kakak-ku yang HEBAT
Muhammad Jamilin, betapa indahnya namamu, tersirat sebuah nama Muhammad, nama
seorang Nabi akhir zaman yang ber-Akhlak mulia, sebagai Suri Tauladan yang
baik, Jamilin artinya “baik”. betapa supernya yah orang tua kita, memberi nama yang
indah dan menjadi do’a.
Muhammad Jamilin kakak-ku,,,
Dulu kau menjadi inspirasiku
betapa HEBAT-nya diri mu menjadi seorang anak dari ibu Rumiati dan Bapak Abdul
Jahid, yang bisa berhasil dan selalu dibangga-banggakan mereka, patuh pada
orang tua, selalu tau apa kesukaan emak, peka terhadap keluarga, selalu dinanti-nanti
saat pulang kerja, memberi hal-hal baru untuk keluarga dan yang pasti hal-hal
itu membanggakan.
Kalau kau tau, dulu adik-adik dan
kakak-kakak mu, bahkan keponakan-keponakan mu selalu bangga ketika menyebutkan
nama-mu pada orang lain,,
Sampai sekarang detik ini pun aku
masih Bangga padamu bahkan seluruk keluarga mu, bangkit lah, sadarilah KAU
ORANG HEBAT, rahmat tuhan selalu ada pada mu, JANGAN MAU KALAH dan MATI secara
perlahan di kehidupan mu sendiri, Kalahkan semua orang yang merendahkan mu, KAU
DITAKDIRKAN UNTUK BERHASIL. Kalau dulu kau bisa, pasti sekarang lebih mudah melakukan
kehebatan-kehebatan lainya yang lebih membanggakan.
kutuliskan kata-kata ini dengan
derai air mata kebanggaan untuk kakak-ku Muhammad Jamilin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar